Ibu Nina Mora adalah Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi. Kebijakan dan regulasi waralaba diatur dalam Direktorat ini.
Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan usaha perdagangan dan pelaku distribusi.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi menyelenggarakan fungsi antara lain: penyiapan perumusan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan.
Sebelumnya (1977-1993), Drs. Anang Sukandar menjabat sebagai Direktur Utama PT. Trims dan sebagai seorang professional yang telah mengembangkan konsep Sentra Distribusi, Low Cost Cash & Carry dan System Franchise Mini Market.
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Komersial PT. Borsumij Wehry Indonesia (1978-1993) yang merupakan perusaan distribusi terbesar saat itu dengan 32 cabang dan membawahi lebih dari 4.500 orang tenaga karyawan.
Kariernya tersebut diawali pada group N.V. Intraport Concern (1960-an), dengan jabatan Managing Director pada usia cukup muda (33).
Sempat pula beliau menjadi Direktur Tiga Karsa Trading yang pertama (1968). Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun (1959).
Pietra Sarosa adalah founder dan lead consultant dari Sarosa Consulting Group yang didirikan pada tahun 2004. Pietra merupakan salah satu pakar di bidang waralaba. Hingga saat ini, Pietra terlibat aktif dalam membantu puluhan klien dan mentraining ratusan individu seputar waralaba dan kewirausahaan.
Pietra saat ini berperan aktif di Asosiasi Franchise Indonesia, Asosiasi Lisensi Indonesia dan mengajar kewirausahaan di program Vokasi Universitas Indonesia. Pietra menulis dan menjadi narasumber di bidang franchise untuk media cetak, elektronik dan daring. Penulis berbagai buku: Mewaralabakan usaha anda, Langkah awal menjadi entrepreneur sukses dan Becoming young entrepreneur.
Joseph Aditya, 35 years old, coming from an entrepreneur family. Aditya returned to Indonesia in 2006 after completing his degree in Marketing Management and International Business from Deakin University in Australia. He spent over seven years working his way up, first as a sales representative at PT Tridinamika Jaya Instrument to finally becoming the company’s major shareholder and managing director. He left in June 2014 after developing the business into a full-scale operation and saving it from bankruptcy.
Aditya has more than 14 years working experience in B2B and supply chain industry with roles ranging from sales, marketing, operational, procurement, and strategic management.
As the founder, chairman, and chief executive officer (CEO) of Ralali.com, Aditya is well known for his dedication and passion to improve Indonesia B2B business process that still works in conventional way. Aditya's vision is to make business in Indonesia running easily, by connecting all business through an integrated technology platform. This platform will also help creating solution for business process, ease of having products for SMEs, and fulfill business’ digital needs.
Today, Ralali.com has become one of the fastest growing companies in Indonesia with more than 20.000 Mitra Ralali (sellers) and 350.000 unique products. Ralali.com have been trusted by local and overseas partners to provide solutions for every business need in Indonesia.
Djoko Kurniawan adalah seorang Senior Business Consultant DK Consulting Group yang telah menangani banyak industri. Bidang yang ditekuni yaitu Marketing, Franchise, dan Service.
Ia telah membangun banyak brand franchise sukses diberbagai bidang, mulai yang dijual dengan harga 100 juta hingga 3 milyard.
Ia juga telah banyak membantu klien untuk branding produk sehingga sukses di market.
Ia telah memetakan bisnis lebih dari 1000 UMKM di Indonesia.
Chikita Meidy adalah seorang mantan penyanyi cilik era 90-an yang sudah memproduksi hampir 30 album dengan penjualan tertinggi yakni, album perdana dengan judul KUKUKU sebanyak 1 juta copy pada tahun 1992.
Mengurangi intensitas sebagai penyanyi, chikita masih aktif hadir dilayar kaca, sebagai host program tv atau pembicara di beberapa webinar. Chikita sekarang telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang istri dari Indra Adhitya, Ibu dari Javier Raesha Adhitya. Kesehariannya yang juga aktif menjadi pebisnis sudah ditekuni sejak menjadi bagian dari perusahaan keluarganya yangg memiliki label recording dan manajemen artis. Chikita juga merambah ke dunia production house tv program, Beauty consultant skincare, hingga berbisnis kuliner.
Arnold Egg adalah seorang perintis, visioner sekaligus inovator. Pendiri Tokobagus yang dikenal sebagai pelopor marketplace internet yang pertama kali mengadopsi C2C business sehingga memudahkan seseorang untuk menjual barang secara daring. Arnold membangun Tokobagus hingga memiliki brand awareness nomor satu untuk e-commerce dan memiliki milyaran pageview per bulan. Arnold adalah seorang business leader yang memiliki keahlian pancaragam dari E-Commerce, Online Retail (O2O), Travel, Financial Services, Big Data, Loyalty, Supply Chain dan Digital Health.
Telah berkecimpung selama 20 tahun dalam bidang digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Arnold memiliki passion berinovasi dengan menciptakan hal-hal baru di bidang digital. Saat ini Arnold adalah Founder dan CEO Sprout Digital Labs, Founding Partner Wrights Partners, Chief Technical Advisor dari Bizzy Indonesia. Sprout Digital Labs adalah perusahaan konsultasi digital end-to-end yang didirikan oleh Arnold untuk mengembangkan strategi digital secara komprehensif, dengan berbagai mitra: Bluebird, Great Eastern, Kalbe, Lippo Group dan Gudang Garam.
Edho Zell is a Social Media Influencer who started his career as a YouTuber. And currently, he has 3.8 M subscribers on YouTube and 1.8 M followers on his Instagram account. And he is running a non-profit social activity called Warteg Gratis and he also opening a new culinary business called Nyapii. In addition, he is a founder of a social media marketing called Social Bread which helps small and medium enterprises in Indonesia.
Hendy Setiono adalah founder dan CEO dari Baba Rafi Enterprise yang merupakan holding company yang terdiri dari berbagai usaha F&B lokal. Hendy berhasil membangun Kebab Turki Baba Rafi menjadi brand kebab ternama dengan jumlah gerai mencapai 1300 saat ini. Hendy juga merupakan owner dari Foresthree Coffee, Cakekinian, Tambak Udang Vaname dan Ngikan.
Hendy aktif menjadi motivator bisnis dan mentor kewirausahaan, selain itu juga menjabat sebagai VP Komite Tetap Bidang Pengembangan dan Pembinaan Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi KADIN, Kepala Kompartemen Waralaba HIPMI, Selected Entrepreneur Endeavour serta Pengurus AFI.
Hendy kerap menerima berbagai penghargaan antara lain: Special recognition award QSR Media Awards Singapor, Most Inspiring Franchise Leader, Top 10 Asia Young Entrepreneur, Waralaba Padat Karya serta Global Franchise Indonesia dari Presiden Jokowi.
Puspo Wardoyo, lahir di Kota Solo, 30 November 1967. Beliau adalah seorang pengusaha Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang didirikan sejak April 1991. Puspo Wardoyo memiliki 7 saudara dan terlahir dari keluarga dengan ekonomi sederhana. Berkat pengalamannya sejak kecil membantu orang tuanya, kini beliau sukses memiliki banyak cabang di seluruh nusantara, bahkan sudah merambah ke Malaysia dan Saudi Arabia.
Beliau menjadi pengusaha Muslim masakan tradisional dengan prinsip halalan thayyiban yang sukses dan bertahan hingga saat ini. Di saat banyak pengusaha mengalami kesulitan bisnis karena imbas Covid-19, Puspo Wardoyo malah melakukan ekspansi dengan me-launching produk terbaru berupa Meal Ready to Eat dengan brand MakanKu, September 2020 lalu. Produk ini merupakan inovasi bisnis yang pertama di Indonesia, yaitu makanan siap saji yang dapat dipanaskan tanpa kompor, api, listrik, ataupun air panas. MakanKu dapat bertahan hingga 1 tahun di suhu ruang, walaupun tanpa dibekukan dan bukan makanan frozen.
Felicia adalah investment storyteller muda, sekaligus powerful influencer dengan jumlah digital friends yang signifikan, baik di youtube, Instagram maupun tiktok. Felicia di usia yang terbilang muda telah memiliki 5 tahun pengalaman sebagai analis investasi professional pada bidang pasar modal. Semenjak pandemi covid-19, Felicia mendedikasikan dirinya untuk menjadi content creator purnawaktu dengan visi untuk memperkenalkan generasi muda seputar investment awareness.
Felicia memiliki gelar CFA Charter holder (level III-Juni 2019). Lulus dengan nilai gemilang dari Fakultas Ekonomi President University pada tahun 2016. Felicia memperoleh berbagai penghargaan Nasional dan International antara lain 2nd winner DBS Young Economist, 2nd winner Asia Pasific Supply Chain Challenge Singapore, Equity brokerage representative dan Investment Manager Representative dari Ototitas Jasa Keuangan (OJK).
Intan Erlita adalah seorang Psikolog dengan major Psikologi Industri dan Organisasi serta minor Psikologi Pendidikan. Saat ini, Intan juga aktif sebagai professional business coach di Hijrah Coach.
Selain sebagai Psikolog, saat ini Intan Erlita memiliki sertifiikasi internasional di bidang coach dan sebagai praktisi neuroscience.
Pengalamannya sebagai host di TV menjadikan kombinasi antara ilmu psikologi, public speaking, coaching dan neuroscience membuat Intan Erlita semakin lebih mendalami dunia parenting dan people development.
Tjoek Widharyoko atau akrab dipanggil Uchuk merupakan CMO dari Otewe Maju Bersama, yang menaungi beberapa brand yakni: Tahu Go, Bakwan Day, Ropang OTW, Kop/yor dan OtW foodstreet. Uchuk menempuh Pendidikan di FSRD Institut Teknologi Bandung dan juga Arsitek Universitas Parahyangan. Selain itu, Uchuk merupakan Co-founder dari PT Hooligans Indonesia dan CMO dari PT Eksentrik Maju Bersama.
Dalam setahun beroperasi, berbagai brand di bawah OTW Maju Bersama berekspansi secara agresif hingga mencapai ratusan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Uchuk selaku strategic thinker mengemas berbagai brand tersebut agar selalu inovatif dan memiliki keunggulan rasa. Uchuk adalah culinary aficionado, penggemar travel, pencinta art dan football serta aktif menjadi pembicara di berbagai komunitas kewirausahaan.
Tohirin atau akrab dipanggil Mas Anang merupakan pendiri dan pemilik dari Warteg Putra Bahari (PB). Warteg alias Warung Tegal merupakan rumah makan yang menyediakan makanan dan minuman rumahan sehari-hari. Berawal dari konsep sederhana, Warteg Putra Bahari berdiri sejak tahun 2014, dan mulai aktif ekspansi kemitraan di tahun 2019. Hingga saat ini, Warteg Putra Bahari telah memiliki 100 cabang di Jabodetabek. Warteg Putra Bahari merupakan kemitraan waralaba dengan skema sharing profit.
Tohirin adalah penggiat di asosiasi paguyuban Warga tegal dan juga koperasi Koperasi Warteg Nusantara. Tohirin memiliki misi agar warung tegal dapat semakin berkembang ke seluruh Nusantara serta mampu menggelorakan ekonomi secara signifikan di bidang kuliner wong Tegal.
Utomo Njoto adalah Senior Franchise Consultant dari FT Consulting. Menempuh Pendidikan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Utomo juga adalah Certified Financial Planner dan Strategy Specialist. Aktif membina dan mengembangkan berbagai brand waralaba sejak tahun 2000. Beberapa portofolio klien Utomo antara lain: Apotek K-24, Eiger, RRodalink, Boncafe, Bon Ami, Chicken Rush, I-ta Suki, de Boliva, Padang Merdeka, Pison Coffee, Hogwild with Chef Bruno, Tahta Coffee, Laundry Zone, Mom n Jo Spa, Anemone Reading School.
Rofian awalnya adalah seorang Sarjana Akuntansi yang kemudian memperdalam bidang perencanaan dan kebijakan publik. Sejak 2008 ia mulai terlibat serta fokus mendalami seluk-beluk dunia waralaba. Sejak 2008, ia dipercaya menjadi juri dalam Indonesia Franchise Award, dan berlanjut selama 5 tahun.
Sejak 2017 menjabat sebagai Pimpinan Majalah Franchise Indonesia.
Dedikasinya pada upaya pertumbuhan industri waralaba di Tanah Air mengantarkan Rofian menjadi narasumber masalah waralaba di berbagai institusi dan juga di radio dan TV sejak 2009.
Indra Kesuma Nasution adalah advisor pada Asean Nagoya Club, Founder Kebuntech, Coach of Kaizen serta pengarang buku Budaya Kerja Kelas Dunia. Saat ini Indra berdomisili di Nagoya, Jepang. Indra merupakan pakar kewirausahaan di bidang manajemen Kaizen.
Indra berperan aktif dari hulu ke hilir, mulai dari membina dan mengedukasi UMKM Indonesia hingga memberdayakan ekspor UMKM tersebut sampai ke Jepang. Melalui Kebuntech, Indra menjadi katalis dalam memperluas kesempatan kerja di bidang pertanian dan kesehatan di Jepang bagi tenaga kerja Indonesia. Lulus dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada untuk gelar sarjana dan magister, Indra melanjutkan meraih gelar PhD dari School of International Development, Nagoya University. Selain menjadi penggiat berbagai bisnis matching negara-negara Asean dengan Jepang, Indra kerap berbagi ilmu mengenai etika kerja dan pemberdayaan UMKM. Selain memiliki keahlian di bidang studi pembangunan, Indra juga merupakan visiting professor di Korea, pengajar ilmu politik di USU, serta mendalami di bidang ilmu politik dan demokrasi.
dr. Basuri Tjahaja Purnama, M. Gizi, Sp.Gk lahir di Tanjungpandan, 1 December 1967. Menempuh Pendidikan sebagai seorang dokter di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (1995) dilanjutkan ke jenjang spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2003 – 2007). Pada tahun 1999 memulai karir sebagai dokter di Puskes Mengkubang dan mengabdi sebagai dokter di Rumah Sakit Belitung Timur.
Pada tahun 2010-2015 menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Dokter Basuri Tjahaja Purnama memperkaya keilmuan pada berbagai program education dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Harvard University dan MIT serta memperoleh Australia Awards dari Griffith University. Dokter Basuri Tjahaja Purnama memperoleh berbagai penghargaan antara lain Ksatria Bakti Husada, Satyalancana Wira Karya Award dan Bakti Koperasi & UKM Award. Saat ini menjabat sebagai President Direktur PT Jababeka Morotai, Direktur PT Kawasan Industri Kendal dan Direktur PT Jababeka Tbk. Dokter Basuri Tjahaja Purnama akan berbagi cerita dan pengalaman seputar narasi membangun pelosok Indonesia.
Anton Thedy adalah Founder dan CEO dari TX Travel. Didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu leading brand waralaba di bidang jasa travel dan turisme. Anton Thedy telah mengelola bisnis travel selama 3 dekade. Pada tahun 2004 TX Travel menjadi bisnis travel pertama dengan mengunakan konsep franchise. Saat ini, TX telah memiliki gerai sebanyak 300 outlet yang tersebar di 54 kota di pelosok Nusantara. Atas prestasinya ini, TX Travel mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Travel Franchise pertama di Indonesia, Franchise Market Leader dan Franchise Fastest Growing.
Anton Thedy telah berkeliling ke ratusan negara, walaupun demikian kecintaan tetap terhadap wisata dalam negeri. Hal ini diwujudkan Anton Thedy dengan menerbitkan buku dengan judul 50 WisDom (Wisata Domestik) Indonesia yang membahas mengenai lima puluh destinasi wisata unggulan Indonesia yang berbeda, mulai dari Aceh hingga Papua.
Jonatan Christie atau yang akrab dipanggil Jojo, lahir di Jakarta 15 September 1997 adalah pemain badminton men’s single peringkat 7 dunia yang memenangkan kejuaraan pertama internasional di usia 15 tahun. Prestasi internationalnya antara lain medali emas Sea Games 2017 dan Asian Games 2018.
Jojo terdorong untuk menjadi wirausaha sebagai langkah untuk mempersiapkan rencana ke depan. Pada awal 2019, Jojo menjadi co-founder clothing line Satoe-Noesa, sebuah brand clothing yang membawa value untuk “Share the Goodness of Indonesia” pada keseharian kita dimanapun berada.
Ryan Bilardi yang lebih akrab disapa RB. Adalah founder dari Satoe-Noesa. Berbasis pendidikan dan background pekerjaan di Product strategy, Operation, Marketing Promotion, dan juga Business Development. RB yang memiliki hobi untuk traveling ini membuat Satoe-Noesa sebagai produk clothing yang diharapkan dapat menyebar ke seluruh Indonesia dan dapat dijadikan merchandise khas Indonesia di era globalisasi ini.
Muhammad Andriansyah adalah bagian dari keluarga besar PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, perseroan yang mengembangkan jaringan usaha Alfamart serta Alfaexpress dan hingga saat ini sudah berjumlah lebih dari 15.000 gerai di seluruh Indonesia dan lebih dari 1.000 gerai di Filipina.
Sehari-hari bertugas menjadi bagian dari tim Franchise Marketing khususnya dalam kerjasama institusi seperti Telkom Indonesia Group, Pertamina Group, PTPN V Group, Semen Gresik Group, Pelindo 5 Group dll.
Donny Pramono founded "Sour Sally" in 2008 at the age of 26 years old. The idea came from his love of frozen yogurt while he was studying in Los Angeles.
By the end of 2019, Sour Sally Group, hence the company has become is operating 4 brands: Sour Sally, Gulu Gulu, Fika, & Wowteg with more than 240 stores focusing on QSR (Quick Service Retail) Business Model employing more than 500 employees.
Every bit a serial entrepreneur with an eye for innovation, Donny aspires to set up A Sour Sally Group F&B Venture Investment Arm named Selera Kapital which will accelerate fellow QSR F&B Entrepreneurs by empowering them to scale up with the right know-how.
His motto in Innovation is "Think Different, Not (Only) Better"
Business Expert & Coach Entrepreneur | Integrator | Leader Founder of DIREXION, Blessindo, Glory Metalindo, IndiGLO KADIN•APINDO•INTI•Rotary Club•etc
Hironori Aoki menempuh pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Chukyo, dan di tahun 2011 beliau terlibat dalam pendirian perusahaan IT SORABITO Co,.Ltd dan menjadi penanggung jawab Marketing dan penjualan.
Pada tahun 2013 beliau melanjutkan usaha soba miso di Yamamotoya (yang telah berdiri semenjak 1990) sebagai generasi ke-lima, menjadi penanggung jawab bidang pemasaran dan penjualan.
Beliau memiliki rekam jejak di bidang pemasaran dan penjualan makanan di Universitas Nagoya, Universitas Chukyo, SMA Internasional Clark, dan berbagai grup NPO. Beliau juga menginisiasi SDGs di perusahaannya sendiri. Beliau juga menjadi pelopor dalam kolaborasi kuliner internasional, dan juga aktif memperluas pasar makanan halal (Moeslim Friendly) di Jepang. Beliau sangat suka musik HIPHOP
Pidato Pembukaan Pameran Virtual IFBC 2020
Drs Anang Sukandar, CFE., (Ketua Asosiasi Franchise Indonesia)
Keynote Speech Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Nina Mora, S.E., (Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI)
Regulasi Waralaba Indonesia
Bapak Ronny Salomo Maresa, SE. Ak, M.SE (Kepala Subdirektorat Distribusi Langsung dan Waralaba, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)
Mengenal Bisnis Franchise
Drs Anang Sukandar (Ketua Asosiasi Franchise Indonesia)
Muhammad Andriansyah (Franchise Business Development Alfamart)
Fundamental Franchise
Pietra Sarosa (Sarosa Consulting)